Sudah Tahukah Anda Apa Itu Pestisida?
Peranan pestisida
dalam upaya penyelamatan produksi pertanian dari gangguan hama dan penyakit
tanaman masih sangat besar, terutama apabila telah melebihi ambang batas
pengendalian atau ambang batas ekonomi.
Pestisida yang
beredar di pasaran harus telah terdaftar dan mendapat izin dari Menteri
Pertanian, memenuhi standar mutu, terjamin efektivitasnya, aman bagi manusia
dan lingkungan hidup serta diberi label.
Sesuai dengan
Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor:
39/Permentan/SR.330/7/2015, yang dimaksud pestisida adalah semua zat kimia dan
bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk:
- Memberantas atau mencegah hama-hama dan penyakit-penyakit yang merusak tanaman, bagian-bagian tanaman atau hasil-hasil pertanian.
- Memberantas rerumputan atau tanaman pengganggu/gulma.
- Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan.
- Mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman, tidak termasuk pupuk.
- Memberantas atau mencegah hama-hama luar pada hewan-hewan piaraan dan ternak.
- Memberantas atau mencegah hama-hama air.
- Memberantas atau mencegah binatang-binatang dan jasad-jasad renik dalam rumah tangga, bangunan dan alat-alat pengangkutan.
- Memberantas atau mencegah binatang-binatang yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan binatang yang perlu dilindungi dengan penggunaan pada tanaman, tanah atau air.
Pestisida merupakan
bahan yang banyak memberikan manfaat sehingga banyak dibutuhkan masyarakat pada
bidang pertanian (pangan, perkebunan, perikanan, peternakan), penyimpanan hasil
pertanian, kehutanan (tanaman hutan dan pengawetan hasil hutan), rumah tangga
dan penyehatan lingkungan, pemukiman, bangunan, pengangkutan dan lain-lain. Di
samping manfaat yang diberikan, pestisida juga sekaligus memilki potensi untuk
dapat menimbulkan dampak yang tidak diinginkan.
Jenis Pestisida
Menurut Jasad Sasaran
Ditinjau dari jenis
jasad yang menjadi sasaran penggunaan pestisida dapat dibedakan menjadi
beberapa jenis antara lain:
- Akarisida, berasal dari kata akari, yang dalam bahasa Yunani berarti tungau atau kutu. Akarisida sering juga disebut Mitesida. Fungsinya untuk membunuh tungau atau kutu.
- Algasida, berasal dari kata alga, bahasa latinnya berarti ganggang laut, berfungsi untuk membunuh alge.
- Alvisida, berasal dari kata avis, bahasa latinnya berarti burung, fungsinya sebagai pembunuh atau penolak burung.
- Bakterisida, Berasal dari katya latin bacterium, atau kata Yunani bakron, berfungsi untuk membunuh bakteri.
- Fungsida, berasal dari kata latin fungus, atau kata Yunani spongos yang artinya jamur, berfungsi untuk membunuh jamur atau cendawan. Dapat bersifat fungitoksik (membunuh cendawan) atau fungistatik (menekan pertumbuhan cendawan).
- Herbisida, berasal dari kata lain herba, artinya tanaman setahun, berfungsi untuk membunuh gulma.
- Insektisida, berasal dari kata latin insectum, artinya potongan, keratan segmen tubuh, berfungsi untuk membunuh serangga.
- Molluskisida, berasal dari kata Yunani molluscus, artinya berselubung tipis atau lembek, berfungsi untuk membunuh siput.
- Nematisida, berasal dari kata latin nematoda, atau bahasa Yunani nema berarti benang, berfungsi untuk membunuh nematoda.
- Ovisida, berasal dari kata latin ovum berarti telur, berfungsi untuk merusak telur.
- Pedukulisida, berasal dari kata latin pedis, berarti kutu, tuma, berfungsi untuk membunuh kutu atau tuma.
- Piscisida, berasal dari kata Yunani Piscis, berarti ikan, berfungsi untuk membunuh ikan.
- Rodentisida, berasal dari kata Yunani rodere, berarti pengerat berfungsi untuk membunuh binatang pengerat.
- Termisida, berasal dari kata Yunani termes, artinya serangga pelubang kayu berfungsi untuk membunuh rayap.
Sumber: Kementerian Pertanian
No comments: